Pengantar
Bagian ini mungkin tidfak anda butuhkan, jika anda sudah memahami apa itu korelasi, langsung saja pada langkah-langkah uji di bawah.
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (bivariate correlation) atau lebih dari dua variabel (multivariate correlation). Contoh korelasi dua variabel misalnya hubungan banyaknya pemberian pupuk dengan kesuburan tanaman. dari contoh ini maka variabel banyaknya pemberian pupuk adalah variabel bebas (independent) yaitu variabel yang mempengaruhi. Sedangkan kesuburan tanaman merupakan variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi.
Contoh korelasi banyak variabel adalah hubungan antara tinggi badan dan jenis makanan terhadap kecepatan berlari. Dari contoh ini maka variabel tinggi badan dan jenis makanan merupakan variabel bebas (independent) yaitu yang mempengaruhi, sedangkan kecepatan berlari merupakan variabel terikatnya.
Untuk menentukan seberapa besar hubungan antar variabel, dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi, atau ada juga yang menyebut indeks korelasi. Besarnya koefisien korelasi bergerak dari 0,000 sampai +/- 1,000. Tanda +/- bukan operasi matematis, tetapi merupakan tanda. Sehingga diketahui korelasinya negatif ataukah positif. Contoh korelasi positif: hubungan antara IQ terhadap prestasi belajar, semakin tinggi IQ maka prestasi semakin baik, sebaliknya semakin rendah IQ maka semakin buruk juga prestasinya.
Sedangkan contoh korelasi negatif : hubungan antara kesadaran membayar pajak dengan kekayaan negara, semakin tinggi kesadaran membayar pajak, maka kekayaan negara akan semakin banyak, sebaliknya semakin rendah kesadaran membayar pajak, maka semakin sedikit kekayaan negara. (hanya ilustrasi contoh, bagi yang merasa rendah kesadaran membayar pajaknya ya…pikir sendiri deh he he he).
Program SPSS menyediakan fasilitas analisis korelasi yang terdiri atas korelasi parametrik dan korelsi non parametrik. Analisis korelasi parametrik menggunakan teknik korelasi dari Pearson. Data yang dianalisis harus bersifat kontinum, yaitu data ratio dan data interval (dalam spss kedua jenis data ini dikenal dengan satu nama yaitu scale). Sedangkan korelasi non parametrik menggunakan teknik korelasi Spearman atau Tau Kendall. Data yang dianalisis harus berbentuk kategori, yaitu data ordinal dan data nominal.
Pada tahap ini, akan dilakukan uji korelasi parametrik terlebih dahulu
Untuk analisis non parametrik akan saya posting mendatang.
Baik untuk yang pertama,kita melakukan analisis korelasi dua variabel (Bivariate)
Analisis korelasi parametrik, datanya harus memenuhi syarat antara lain:
- tipe datanya kontinum (interval dan ratio)
- homogen
- distribusi normal
- serta regreasinya linier
jika tidak memenuhi syarat diatas, maka harus menggunakan tipe non parametrik
Contoh hipotesis:
H0: Tidak ada hubungan yang signifikans antara tinggi badan dan kecepatan berlari
H1: Ada hubungan yang signifikans antara tinggi badang dan kecepatan berlari
langkah-langkah:
1. buka spss
2. lakukan penyesuaian nama variabel dan jenis data seperti ini:
3. seperti gambar diatas, klik pada tab variable view dan lakukan pengaturan seperti ini:
4. Selanjutnya klik tab data view dan masukkan data seperti ini (hanya contoh):
5. Setelah selesai memasukkan data, maka langkah analisisnya adalah klik menu analyze, klik correlate, klik bivariate sehingga akan muncul seperti ini:
6. selanjutnya, masukkan variabel yang ada di kolom kiri ke kolom kanan, caranya bisa dengan doubel klik pada variabel tersebut, dua-duanya pindahkan ke kolom variables.
7. pada bagian bawah yaitu pada correlatioan coefisien, pilih Pearson, kemudian untuk test of significance pilih two tailed (ini kita lakukan karena kita belum tahu apakah korelasinya positif atau negatif).
8. beri tanda centang pada flag significant correlations supaya nanti kalau anda korelasi yang significant diberi tanda bintang, yaitu bintang 1 jika korelasi significant pada taraf 0,05, dan bintang 2 jika signifikans pada taraf 0,01.
9. Selanjutnya klik tombol options sehingga muncul seperti ini:
10. lakukan pilihan seperti gambar diatas, kemudian klik kontinue, lalu klik OK pada jendela yang sebelumnya. Computing......tunggu.....minum dulu..... :-)
11. ok hasil outputnya seperti ini:
12. Langkah analisis sudah selesai, mudahkan? iya, nah yang sulit sebenarnya untuk orang awam yang tidak memahami statistika sebenarnya pada tahap berikut ini, yaitu membaca /menginterpretasikan hasil output spss tersebut.
13. pada out put pertama : descriptive statistics ini hanya merupakan informasi dari apa yang dianalisis, pada kolom pertama ada tinggi badan dan kecepatan lari adalah variabelnya, kolom kedua ada mean yaitu rata-rata, jadi rata-rata tinggi badan = 161,90 dan rata-rata kecepatan lari: 103,80. Rata-rata dihitung berdasarkan jumlah total nilai data dibagi total N data. Dan seterusnya ini hanya informasi deskripsi saja.
14. pada output yang kedua yaitu correlations
15. lihat teknik korelasi yang kita pakai adalah pearson, kemudian dapat kita baca korelasi kedua variabel tersebut sebesar 0,847 dengan tanda bintan 2. Ini berarti nilai koefisien korelasinya sebesar 0,847.
16. pada Sig.(2-tailed) sebesar 0,002. ini berarti jika kita menggunakan taraf signifikansi 5%, maka korelasi signifikan jika nilai Sig(2-tailed) lebih kecil dari 0,05. dan tidak signifikan jika lebih dari 0,05. Dari hasil out put maka kesimpulannya ada korelasi yang signifikan.
17. Dengan tanda bintang 2, lihat keterangan dibawahnya **.correlation is significant at the 0.01 level. ini artinya korelasi ini signifikan pada level/taraf 1%. Jika korelasi signifikan pada 1% maka sudah pasti juga signifikan pada 5%, tetapi jika signifikan pada 5% belum tentu signifikan pada level 1%.
Dari contoh yang kita analisis diatas, maka kesimpulan yang kita ambil adalah menerima H1 yaitu Ada hubungan yang signifikans antara tinggi badang dan kecepatan berlari. Dengan demikian berarti kita juga menolak H0.
Sampai disini ada pertanyaan? silahkan komentar, besok kita lanjutkan untuk korelasi parametrik multivariat. siapkan contoh kasus, kirim ke banaspati_mu@yahoo.com nanti kita gunakan sebagai contoh.
Kategori
- Animasi (3)
- Bukan Cara (6)
- Cara Agama Islam (9)
- Cara Blogspot (internet) (16)
- Cara Cinta (3)
- Elektronika (1)
- Email (8)
- Grafis dan web (28)
- Handphone (3)
- Humor (1)
- Informasi (27)
- Kesehatan (10)
- Komputer : Office (16)
- komputer : system (50)
- komputer jaringan (10)
- maintenance komputer (17)
- Manajemen Diri (2)
- pemrograman/html/vb (12)
- Pertanian (2)
- Peternakan (1)
- Player (1)
- Portofolio (23)
- Statistik dan penelitian (7)
- Virus Komputer (10)
Blog Archive
-
▼
2011
(117)
-
▼
October
(16)
- Dual OS : Win xp sp2 dan Ubuntu
- Menghapus Virus dengan Removal
- Cara membuat dan memasang banner animasi flash pad...
- Cara mengecek Power Supply ATX
- Simonchelli kecelakaan sampai meninggal di GP Sepa...
- Mengangkat batu karang
- Belajar HTML bagian 3
- Cantik
- Analisis Korelasi dengan spss
- Ninja Girl
- Belajar HTML untuk pemula bagian 2
- Dubbing presentasi power point 2007
- Smadav 8.7 Dirilis
- Belajar HTML untuk pemula 1
- Hapenya orang TI
- Search box cakep
-
▼
October
(16)
Application Soft
Converter Soft
Cracker Soft
Grafis Soft
Security Soft
Utility Soft
- Mengambil serial XP
- Boot.ima
- Easeus partition manager
- Driver All LAN x86
- PC Booster 7 Full
- SpeedGear
- 1 to 2 GB flashdisk
- Bootvis untuk optimasi win xp
- Unetbootin: membuat file bisa booting
- RarZilla installer
- Firemin: untuk memperkecil sistem mozilla
- Anti Copy
- Backup Driver
- Klasik menu office 2007
- Norton Ghost 9 dan framework nya
- IDM 6.07 + Patch nya komplit
- Diagnosis Registry
Free Tutorial
- Desain logo Chrome
- Modul belajar HTML dasar (1)
- Desain box software dengan corelDraw
- Mengatur suara dengan slider
- Tutorial drag &drop flash bagian 2
- Tutorial drag &drop flash 8
- Desain katalog produk
- cara menggunakan pdf converter
- Media pembelajaran Fisika1
- Modul Flash dasar level 2 full gambar
- Modul Flash 8 dasar lengkap!
- Desain brosur *.cdr
- Logo im3.cdr x4
- File membagi gambar untuk puzzle *.fla
- background game1 *.fla
- file *.exe tutorial link beda scene
- File *.fla tutiroal link beda scene
- desain kartu nama .cdr
- hasil tutorial penomoran halaman
Galeri Foto
16 October 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
terima kasih, sangat membantu sekali tulisannya ;)
OK. Semoga bermanfaat...
Bagaimana bila hasilnya tidak signifikan tapi korelasi positif?
gimana cara bacanya kalo ga ad tanda bintang tapi ada tanda petik
@Yunita ekawati : Jika tidak ada korelasi signifikans tetapi hasilnya positif, maka dipastikan ada variabvel bebas yang lain yang ikut mempengaruhi variabel terikat, dan bisa jadi variabel lain tersebut lebih berpengaruh. Nah soal ini, anda mungkin bisa mengkaji ulang apakah ada variabel lain yang juga perlu diteliti. Jika memang ada, maka anda harus melakukan uji pada kedua (atau lebih) variabel tersebut yang nantinya akan diperoleh seberapa besar (biasanya dalam persen) masing-masing pengaruhnya.
Dalam penelitian, semestinya hal itu diungkap jujur. dan kejelian anda memberikan pembahasan itu yang menurut saya lebih utama.
@Uuzphys: Tanda bintang hanya akan muncul jika anda memilih Flag diaktifkan, jika Flag tidak dipilih maka tanda bintang tidak akan muncul.
Caranya dengan membaca nilai F nya, lalu bandingkan dengan F tabel.
Jika F hitung > F tabel = signifikans
jika F hitung < F tabel = tidak signifikans
Cara yang lain dengan membaca nilai Sig.
Jika Sig. > taraf nyata (5% atau 1%) = tidak signifikans
Jika Sig. < taraf nyata (5% atau 1%) = signifikans.
Semoga bermanfaat
gimana cara mengubah taraf signifikansi dari 0,01 menjadi 0,05 di spss? makasih....
Nilai keabsahan nya 95%, jadi yang 5% dan 1% itu nilai kesalahan. Misal diuji pada alfa 0,05 berarti kemungkinan benar 95%.
nah yaitu cara ngubah alfa di pengaturan spss ada ndak mas? soalnya uah di cari2 diprogramnya gak ketemu2...makasih
di sub "Exact", lalu pada bagian "Confidence level" nilainya dalam persen
Di SPSS yang baru namanya "Confidence Interval Percentage"
pak pak tanya dong,,,kalo hasilnya seperti ini (r: 0,319 dan p: 0,018),,,baca hasilnya yang nomer 1 apa yg nomer 2 ya?
1. hubungan signifikan, tp korelasi positif lemah? artinya apa ini?
2. korelasi positif lemah, hubungan tidak signifikan? artinya apa ini?
terimakasih
exact di bagian mana ya mas ? ini di bagian corelation bivariate gak ada menu exactnya ?
@ fauziah, saya kok jadi bingung baca pertanyaan kamu mbak, coba hasinya di publish ke blog sampeyan, nanti tak bacanya.
kalau nilai sig: 0.00 tapi nilai pearson: - 0.472** artinya apa yah? ko hasilnya nilai pearsonnya minus tapi nilai sig berhubungan, itu kenapa yah? tolong dibantu.
mas, saya sudah nyoba, tapi kok name-nya tidak muncul ya..??
maksudnya saya ingin mengkorelasikan media elektronik dengan perilaku seksual, tapi nama itu tidak ada.
apakah bagian tye memepengaruhi..??
trm ksh
@makalah kebidanab: Name itu kode aja mba' trus nama variabel aslinya diketik pada Label. pasti bisa
mas.. nanya.. kalo maksudnya hubungan signifikan tapi korelasi lemah itu gimana ya? trimakasih banyak
mz kalau mencara nilai t korelasi kendal tau gimana?
terimakasih bayak gan
ane jadi paham baca totorian ente
kalau di bagian sign nya tidak ada bintang terus bagaimana cara melihat taraf kepercayaannya? apakah masih termasuk dalam 5%?