Galeri Foto

29 September 2011

Cara melatih anak jujur

0 comments

Kejujuran barangkali sudah menjadi hal yang aneh di negeri ini, mulai dari anak-anak sampai yang tua renta, yang rakyat biasa apalagi yang pejabat. Kejujuran sepertinya sesuatu yang sangat sulit untuk dicari. Kerusakan moral akibat tidak adanya kejujuran sudah menjadi sesuatu yang biasa, bahkan perilaku jujur kadang justru mendapat ancaman di negeri ini. Sungguh ironi, seperti berita yang mungkin masih hangat diingatan kita adanya wali murid yang ingin anaknya jujur dalam ujian, justru menjadi sasaran amukan yang lain. Jujur adalah perilaku yang baik, semua agama dan keyakinan mengajarkan kejujuran. Tidak ada satu pun yang tidak menganjurkan.

Kejujuran termasuk sebuah sifat, sikap atau kebiasaan. sehingga kejujuran tidak bisa dipaksakan secara instant, harus melalui proses pembiasaan diri sejak lama. Kejujuran hampir menjadi sebuah keyakinan, jadi kalau sudah tidak yakin, maka sulit untuk meyakinkan, atau jika sudah ada keyakinan, maka sangat sulit mengubah keyakinan tersebut. Begitu juga dengan kejujuran.

Oleh karena itu, kejujuran harus dibiasakan sejak masih kecil, balita mungkin. Sehingga ketika menjadi dewasa, kejujuran yang telah menjadi keyakinan akan selalu terjaga.

Lantas bagaimana cara mengajarkan kejujuran pada anak? Berikut ada sedikit tips yang bisa dilakukan dengan mudah:
Pertama, jika anak melakukan suatu kesalahan baik itu disengaja ataupun tidak, jangan segera anda menghakimi. Misalkan anak tanpa sengaja menumpahkan susu, anda tidak perlu menanyakan pada anak "Siapa yang menumpahkan ini?", tapi cobalah berkata "adek, susunya habis, jadi bikin gak?" maka sang anak biasanya tidak takut untuk bilang "tumpah" atau setidaknya memberi jawaban dengan tanpa rasa takut, jika suasana sudah cair, baru anda bisa bertanya siapa yang numpahin. maka anak akan menjawab dengan jujur.

Kedua, jika anak sudah mengaku telah melakukan kesalahan, maka jangan anda langsung memberikan sanksi, berikan pemahaman yang positif, misalkan "ya, lain kali jangan bgini, begitu..." maka kata-kata anda akan diingat sang anak dan dia akan terbiasa menyampaikan sesuatu kepada anda.

Ketiga, Jadilah pendengar yang baik, kadang sang anak suka bercerita sesuatu yang mungkin tidak penting, tetapi pola komunikasi yang akrab dengan anak, akan menjadikan anak terbiasa menyampaikan segala sesuatu kepada anda.

Keempat, menguji anak, kadang kala untuk mengetahui anak jujur atau tidak, maka perlu juga anda menguji nya, sebagai contoh taruh makanan dimeja, mungkin akan diambil si anak, dan anda tidak perlu mengintip kejadian itu, setalah kejadian tanyakan kepada anak seperti tips pertama.

Kunci dari semuanya adalah, anak tidak jujur karena rasa takut jika menyampaikan sesuatu, terutama jika melakukan kesalahan. Oleh karena itu yang pertama anda fahami adalah bagaimana membuat anak tidak takut untuk jujur.

Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment

Sebelum meninggalkan halaman ini, silahkan kasih masukan pada blog ini...